OLEH: IMAM SHAMSI ALI

“Dan jika hambaKu bertanya tentangku maka katakan sungguh Aku dekat. Aku mengabulkan doa dia yang meminta. Maka hendaklah mereka memenuhi panggilanKu, beriman denganKu. Dan dengan itu mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk”.

Titik penekanan yang ingin disampaikan pada ayat di atas adalah “hendaklah mereka beriman kepadaKu”. Bahwa “keyakinan” itu adalah pra syarat keberhasilan. Yakin tentang sesuatu itu menumbuhkan kekuatan yang dahsyat.

Mungkin saja anda ingin mencapai sesuatu, dan boleh jadi begitu berat di mata anda. Meninggalkan kebiasaan buruk, mengurangi berat badan, atau melunasi utang kartu kredit, misalnya.

Biasanya di awal perjalanan begitu tinggi semangat itu. Tapi dalam perjalanannya rasa malas dan bosan membesar. Bahkan boleh jadi kita melihat ada kemajuan. Tapi kita kembali terperangkap oleh “rasa nyaman” (comfort zone).

Sehingga puas dengan hasil yang tidak tuntas. Hasil yang boleh jadi cukup bagus. Tapi disadari jika itu bukan tujuan awal perjalanan itu.

Kenapa? Karena kita belum membangun keyakinan yang sejati. Yakin akan tujuan dan bahwa Tuhan telah meletakkan tujuan indah itu di seberang sana. Maka keyakinan itulah yang akan menjadi energi besar dalam perjuangan melampaui samudra luas itu. Keyakinan itu melihat dengan mata hati akan keindahan “pemberian Tuhan” di seberang sana.

Mungkin anda pernah berkhayal jika anda telah mencapai batas keinginannya. Tapi anda tidak mengencangkan keyakinan, jika Tuhan selalu menyiapkan yang lebih besar untuk anda. Jangan pernah berhenti, hingga masanya Allah menghentikanmu.

Teruskan perjalanan itu. Lanjutkan memanjat bukit cita-cita itu. Hingga Allah membawamu ke puncak karuniaNya yang tertinggi. Yakinkah!

* Catatan ringan di musim dingin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini