Austria, Islamic Geographic – Rencana Austria untuk mengevakuasi warganya dari Israel dengan pesawat militer pada hari Rabu digagalkan ketika satu-satunya pesawat C-130 Hercules yang tersedia mengalami kegagalan teknis, sehingga memaksa negara tersebut untuk memesan kursi pada penerbangan komersial, Reuters melaporkan.
Austria mengatakan, pada hari Selasa, mereka akan memulai evakuasi ke Siprus pada hari Rabu dengan salah satu pesawat C-130 yang sudah tua. Pesawat ini merupakan yang terbesar dalam armadanya dan juga termasuk yang tertua, yang telah beroperasi sejak tahun 1960-an. Pemerintah sedang dalam proses mengganti pesawat-pesawat tersebut menjelang masa pensiunnya.
Saat pesawat bersiap untuk berangkat ke Israel dari Austria pada hari Rabu pagi, asap di bagian pesawat di mana para penumpang akan duduk membuat lepas landas menjadi tidak mungkin dan pesawat dibawa untuk perbaikan.
Pada malam harinya, ketika sudah jelas bahwa pesawat tidak akan berangkat pada hari itu, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa mereka telah memesan 100 kursi pada penerbangan Israir Airlines ke bandara Siprus, Larnaca, yang akan mendarat pada pukul 21.00 (1800 GMT).
“Hari yang kelam bagi angkatan bersenjata: Kami tidak dapat membantu rekan-rekan kami,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan, Michael Bauer di X, jaringan media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Dikutip dari Middle East Monitor
Insiden ini menimbulkan pertanyaan mengapa evakuasi militer diperlukan ketika penerbangan komersial tersedia dan menggambarkan kondisi angkatan bersenjata Austria yang sudah renta.
Baca juga: Pertahanan Sipil Gaza Meminta Peralatan untuk Upaya Penyelamatan
Negara netral ini telah lama mengabaikan investasi dalam peralatan militer dan para perwiranya mengatakan bahwa angkatan bersenjata tidak diperlengkapi untuk mempertahankan Austria jika terjadi serangan. Pemerintah yang dipimpin oleh kaum konservatif mengatakan bahwa mereka mengatasi masalah ini.
Ketika ditanya mengapa tidak satu pun dari pesawat Hercules C-130 milik Austria yang lain digunakan sebagai pengganti pesawat yang rusak, Bauer mengatakan kepada Puls 24 TV: “Kedua pesawat Hercules itu sedang diservis – yang pertama sampai Maret, yang lain sampai Desember.” (BL)