Jerman, Islamic Geographic – Jerman tidak mendukung seruan UNICEF untuk gencatan senjata dan pembentukan koridor kemanusiaan yang aman di Gaza di tengah meningkatnya serangan udara Israel, lapor Anadolu Agency.

“Saya akan mulai lagi dengan hal yang sangat mendasar: Israel memiliki hak di bawah hukum internasional untuk membela diri dari serangan teroris oleh Hamas dan untuk melindungi penduduknya sendiri”

Christian Wagner mengatakan dalam menanggapi pertanyaan apakah Jerman mendukung seruan UNICEF untuk gencatan senjata di Gaza dan membangun koridor kemanusiaan.

Saya juga ingin menegaskan kembali bahwa hak untuk membela diri secara alamiah berlaku terutama pada saat-saat ketika serangan terus berlanjut. Ini juga mencakup semua tindakan yang bertujuan untuk menghentikan serangan-serangan ini,  katanya dalam sebuah konferensi pers di Berlin.

Bantuan Kemanusiaan Swiss Ditolak Masuk ke Gaza

Sebelumnya, menanggapi pertanyaan Anadolu, UNICEF mengatakan pada hari Jumat bahwa demi keselamatan anak-anak, gencatan senjata dan koridor kemanusiaan diperlukan di Gaza di tengah konflik yang terus berlanjut antara pendudukan Israel dan Hamas.

Menurut angka terakhir, 447 anak telah terbunuh di Gaza, kata juru bicara UNICEF, James Elder, mengutip angka Kementerian Kesehatan Palestina.

Ketika ditanya oleh Anadolu mengenai perintah Israel untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza utara dalam waktu 24 jam ke depan, juru bicara tersebut mengatakan bahwa tidak mungkin untuk melakukan gerakan semacam itu di daerah yang padat penduduknya.

Baca juga: Presiden Abbas: Pengusiran Rakyat Kami dari Jalur Gaza Akan Menjadi Nakbah Kedua

Tentara Israel pada hari Jumat menyerukan kepada seluruh penduduk Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka dan pergi ke selatan.

Dalam pernyataan sebelumnya, UNICEF mengatakan bahwa mereka sangat ketakutan dengan kejadian di Gaza di mana sejumlah besar anak-anak termasuk di antara para korban dan satu juta orang tidak memiliki tempat yang aman untuk dituju.

“Ini tidak dapat diterima dan kekerasan harus segera dihentikan,” kata UNICEF. (BL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini