Generasi sekarang adalah generasi menunduk! pernyataan ini menggambarkan kondisi anak-anak jaman sekarang yang lebih banyak waktunya dihabiskan buat bermain gadget, dibuat tertunduk dengan mainan gadgetnya, sakin tunduknya pada gadgetnya, seruan orang tua pun tak didengar.
Padahal harapan orang tua adalah ingin punya putra dan putri yang tunduk pada orang tua, tunduk pada Allah dan Rasul-Nya bukan tunduk pada gadget.
Namun tak jarang juga, seorang anak menjadi kecanduan dengan gadget karena pilihan orang tua, orang tuanya malah senang ketika anaknya bermain dengan gadget. Mungkin biar anaknya tenang dan tidak merepotkan orang tua. Bahkan terkadang gadget dijadikan sebagai babby sitter bagi sang anak.
Padahal anak adalah investasi dunia akhirat bagi orang tua, anak yang shalih dan shalihah bisa menjadi syafaat dan penyelamat kedua orang tuanya masuk surga. Bukankah Rasul pernah bersabda, “Jika anak Adam telah meninggal dunia maka seluruh amalannya terputus, terkecuali tiga hal..” satu di antaranya adalah anak yang shalih yang mendoakan orang tuanya. Namun bagaimana mana mungkin anak dan generasi kita akan shalih, jika waktu yang dihabiskan anak kita lebih banyak dengan gadgetnya, bukan dengan al-Qur’an yang menjadi Rahasia kegemilangan generasi terbaik umat ini.
Bagaiamana mungkin anak akan shalih jika orang tua lebih rela membelikan anaknya gadget, dibanding dengan biaya untuk membeli Al-Quran atau biaya untuk tahfiz anaknya.
Titah Rabbani telah mewasiatkan kepada setiap orang tua agar tidak meninggalkan generasi dan keturunan yang lemah (QS. An-Nisa; 9).
Di dalam ayat di atas juga disebutkan solusi agar tidak meninggalkan generasi yang lemah yaitu dengan takwa kepada Allah dan berkata yang baik. Maka pekerjaan orang tua adalah melahirkan dan meninggalkan generasi takwah yang Rabbani dan tangguh, generasi yang mengucapkan perkataan yang baik. Dan sebaik-baik perkataan adalah Al-Qur’an. Maka solusi agar orang tua tidak meninggalkan generasi yang lemah adalah dengan membina dan mendidik anaknya dengan tarbiyah imaniyah, pendidikan keimanan yang membuat anak dekat dan mengenal Tuhannya (Ma’rifatullah) dan mengucapkan perkataan yang baik (Qaulan Sadidah).
Saatnya orang tua selektif memilih permaianan buat putra putrinya. Mainan yang dapat mendekatkan dan mengenalkan anak siapa Tuhannya, mencintai dan menteladani Rasulullah Saw sejak dini.
Dan saat ini, Alhamdllah, sudah ada ada satu inovasi baru yang menjadi alternatif bagi anak, putri-putri kita, dengan prinsip belajar sambil bermain. Putra kesayangan anda tetap bermain namun dari permainan itu anak kita didik untuk mengenal Rabb dan meneladani Rasulnya.