Washington, Islamic Geographic – Melalui mediasi Amerika Serikat, kelompok bersengketa di Sudan pada Senin (24/04) menyetujui gencatan selama tiga hari (72 jam) mulai Selasa. Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken.
Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Setelah negosiasi intensif selama 48 jam terakhir, Pasukan Militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RFS) setuju untuk menerapkan gencatan senjata di seluruh negeri mulai tengah malam tanggal 24 April, dan akan berlangsung selama 72 jam”.
Baca juga: Krisis Sudan: Potensi Merebaknya Konflik ke Negara-Negara Sekitarnya
Dia menambahkan, “Selama periode ini, Amerika Serikat mendesak pasukan militer Sudan dan RFS untuk sepenuhnya dan segera mematuhi gencatan senjata”.
Blinken menegaskan bahwa Amerika Serikat juga bekerja dengan mitra untuk membentuk komite negosiasi untuk gencatan senjata permanen di Sudan, di mana konflik antara komandan militer Abdel Fattah al-Burhan dan komandan RFS Mohamed Hamdan Dagalo telah berubah menjadi tindakan kekerasan berdarah yang berlangsung selama sepuluh hari.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat bertemu dengan rekannya dari Kenya pada Senin di Washington untuk membahas upaya perdamaian di Sudan, serta melakukan pembicaraan telepon dengan rekan-rekannya dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Membaca konflik Sudan, Apakah Realitas Baru akan Terbentuk di Kawasan Ini?
Sementara itu, pasukan RFS mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka setuju untuk gencatan senjata dengan pasukan militer selama 72 jam dengan mediator dari Amerika untuk memfasilitasi upaya kemanusiaan.
Mereka mengatakan, “Kami mengkonfirmasi komitmen kami selama periode gencatan senjata yang diumumkan untuk sepenuhnya menghentikan penembakan, dan kami memperingatkan bahwa kami tidak akan mentolerir kelanjutan pelanggaran dari pihak kedua yang terus tidak mematuhi gencatan senjata”.
Pasukan militer Sudan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka setuju untuk menghentikan penembakan dengan mediator dari Amerika dan Arab Saudi selama 72 jam mulai 25 April.
Baca juga: Strafor: 4 skenario kemungkinan konflik di Sudan
Khalid Omar Yusuf, juru bicara Kekuatan Kebebasan dan Perubahan, mengatakan, “Dengan mediator Amerika dan koordinasi dengan Kebebasan dan Perubahan, gencatan senjata selama 72 jam untuk tujuan kemanusiaan akan dimulai dari tengah malam hari ini”.
Dia menambahkan, “Selama gencatan senjata ini, akan ada dialog tentang pengaturan untuk gencatan senjata permanen. Amerika Serikat berkoordinasi dengan kami dan telah berkomunikasi dengan pasukan militer dan pasukan dukungan cepat”.