Ramallah, Islamic Geographic – Seorang warga Palestina tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan militer Israel di kamp Aqaba Jabr, Arriha, Tepi Barat pada hari Senin, sementara satu warga Palestina terluka selama pasukan Israel menyerbu kamp Nur Shams di Tulkarem menurut sumber resmi Palestina.

Baca juga: Tolak Kehadiran Israel dalam Komite Anti-Terorisme, Aljazair Mundur dari Pimpinan

Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan singkat mengumumkan “Satu pemuda Palestina gugur syahid, Jabril Muhammad Kamal Ladah (17 tahun) setelah tertembak langsung di kepala, dan enam orang warga luka-luka, tiga di antaranya diklasifikasikan dalam kondisi serius.”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Palestinow.com (@palestinowcom)


Menurut saksi mata, pasukan militer Israel menyerbu kamp pada di pagi hari, dan terlibat bentrok dengan pemuda Palestina, di mana pasukan Israel melepaskan tembakan langsung, tembakan peluru karet, serta bom gas dan suara ke arah pemuda yang melemparkan batu.

Baca juga: Sidang DK-PBB Bahas Palestina: Rusia Salahkan Israel atas Eskalasi Kekerasan di Palestina, Wakil Israel Tinggalkan Sidang, PBB Tenangkan Suasana

Menurut saksi mata, pasukan pasukan militer Israel mundur, dan jenazah pemuda itu dimakamkan di pemakaman kamp.

Sementara itu, gubernur Arriha dan Al-Aghwar Jihad Abu Al-Asal mengatakan kepada TV Palestina bahwa kamp Aqaba Jabr telah “ditargetkan selama lebih dari 3 bulan.”

Dia meminta dunia “untuk campur tangan dalam melindungi rakyat kami dan memberikan perlindungan internasional dari pendudukan ini dan agar kamp tidak menjadi korban pendudukan.”

Kantor berita resmi Palestina “WAFA” mengatakan bahwa tentara Israel melukai seorang pemuda dan menangkap yang lain di kamp Nour Shams.

Baca juga: Berapa Jumlah Penduduk “Israel” Setelah 75 Tahun menduduki Palestina?

WAFA mengatakan bahwa “Seorang pemuda ditembak di pinggang setelah pasukan pendudukan menyerbu kamp, dan pemuda Arafat Marwan Shahab ditangkap setelah rumahnya digerebek.”

WAFA menyatakan bahwa peluru tersebut “menghancurkan seluruh paru-paru kanan, dan selama operasi bedah di Rumah Sakit Pemerintah Beit Jala, para ahli bedah menemukan puluhan pecahan di rongga dada dan paru-paru.”

WAFA juga mengatakan bahwa seorang pemuda lainnya terluka “oleh peluru hidup di tangan, pendarahan telah dihentikan dan kondisi penderita saat ini masih kritis.”

 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila mengutuk “agresi pendudukan Israel terhadap Rumah Sakit Pemerintah Beit Jala (di Betlehem) dan penggunaan gas air mata di halaman rumah sakit, yang mengancam nyawa pasien terutama anak-anak dan orang tua”.

Baca juga: Masa Depan Israel dalam Bahaya? Setengah Warga Negara Khawatir akan Masa Depan yang Suram

Di kota Bethlehem, di selatan Tepi Barat, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa seorang pemuda (20 tahun) terluka “oleh peluru meledak yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan pagi ini yang menembus bagian bawah punggungnya dan rongga dada.”

Ia meminta “masyarakat internasional, organisasi hukum internasional, dan organisasi hak asasi manusia untuk menekan negara pendudukan untuk menghentikan agresinya”.

Dan sejak beberapa bulan terakhir, ketegangan semakin meningkat di sejumlah wilayah Tepi Barat, di tengah serangkaian serbuan militer Israel ke kota-kota Palestina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini