Yon Machmudi
Dalam upaya untuk merealisasikan Visi Saudi 2030, Pemerintah Saudi mulai meningkatkan tingkat kunjungan ke negari yang menjadi kiblatnya kaum muslimin ini. Tidak hanya dalam melakukan ibadah umrah, program wisata reguler juga mulai dikembangkan.
Ketika berkunjung ke Arab Saudi, tepatnya ke Mekkah dan Madinah atas undangan Saudi Tourism Authrority (STA), 16-19 Oktober 2024, saya menyaksikan berbagai perubahan yang luar biasa. Pelayanan di bandara Jeddah, misalnya, berjalan teratur dan efektif, tidak mengular serta antri lagi berjam-jam. Petugas bandara lebih ramah dan menunjukkan sikap bersahabat menyambut para tamu. Pemandangan ini sangatlah berbeda jika kita bandingkan pengalaman berkunjung ke Saudi lima tahun yang lalu.
Kita mulai melihat bahwa Saudi telah berbenah. Transportasi baik itu taksi, bis maupun layanan kereta cepat menandai perubahan layanan yang memberikan kenyamanan kepada para pengunjung dari mancanegara. Di bandara, hotel, shopping mall maupun layanan publik dapat kita jumpai pegawai-pegawai perempuan tidak terlihat canggung melayani para pengunjung dengan baik.
Bagi para pengunjung ke Arab Saudi sekarang tidak hanya terbatas pada kegiatan umrah dan haji saja. Berbagai tempat wisata yang nyaman dan menarik juga mulai dibuka. Tempat-tempat bernuansa historis dan kemegahan gedung-gedung juga melengkapi fasilitas di Arab Saudi. Nampaknya para pengunjung dibuat untuk betah, nyaman dan berkesan saat tinggal di Arab Saudi. Bagi yang hobbi belanja juga bisa menemukan berbagai pusat shopping center yang modern dan ramah di kantong. Bagi orang Indonesia yang berkunjung ke sana pasti akan mendapatkan sapaan dalam bahasa Indonesia karena sekarang banyak kita jumpai orang-orang Saudi yang bisa berbahasa Indonesia.
Kemudahan lain yang dapat kita jumpai adalah mulai digunakannya aplikasi pintar untuk memandu kita dalam berkunjung ke Arab Saudi baik untuk tujuan umroh maupun wisata lainnya. Aplikasi nusuk misalnya memberikan kemudahan kepada para pengunjung untuk dapat mengatur perjalanannya. Platform ini menawarkan kemudahan kepada para pengunjung Indonesia untuk melaksanakan umrah dan kunjungan lainnya lebih fleksibel dan mudah. Artinya, perencanaan melakukan umrah dan kunjungan lainnya ke Saudi tidak lagi memerlukan persiapan yang lama. Kalau dulu orang berumrah harus menyiapkan dalam waktu berbulan-bulan sekarang mungkin hanya dalam hitungan minggu bahkan hari. Sewaktu-waktu akan berkunjung ke Arab Saudi, kita tidak perlu berpikir lama lagi untuk merealisasikan.
Di samping itu mereka dapat memilih paket mereka sesuai selera, tujuan dan kondisi finansial. Tentunya juga lebih mudah dalam menentukan akomodasi, transportasi maupun penerbangan. Apalagi aplikasi ini termasuk aplikasi yang sangat aman dan diawasi oleh Komisi Pariwisata Arab Saudi.
Kemudahan yang dapat kita peroleh dari perubahan layanan di Arab Saudi ini adalah fleksiblitas, kemudahan dan kenyamanan. Bagi muslim dari kalangan menengah atas yang terbiasa dengan kemandirian dan kenyamanan dalam setiap kunjungannya akan terbantu dengan fasilitas ini. Untuk visa pun dapat disesuaikan dan ada berbagai pilihan, baik itu umroh, transit maupun kunjungan bisnis. Untuk tujuan transit misalnya pengunjung diberikan untuk mendapatkan visa transit untuk 96 jam (4 hari) untuk dapat digunakan kunjungan singkat dan sekaligus beribadah di tanah suci.
Nah bagi pengunjung dari Indonesia yang pernah berkunjung ke Amerika atau negara Uni Eropa dan visanya masih berlaku bisa mendapatkan keistimewaan untuk mendapatkan visa on arrival yang berlaklu 1 tahun bersifat mulitple entry. Wah, bisa bolak-balik umrah dan dapat dilakukan kapan saja. Pastinya asyik ini.
Nah untuk generasi milenial pastinya fasilitas ini akan lebih menantang. Apalagi generasi melineal di Indonesia jumlahnya sangat besar dan lebih suka menggunakan aplikasi dibanding dengan mengikuti program kunjungan yang dilakukan dalam rombongan. Potensi ini sangat besar di Indonesia apalagi ekonomi di Indonesia terus bertumbuh dan generasi baru yang memiliki tingkat ekonomi yang mapan semakin dominan. Mereka ini memiliki keinginan kuat untuk melakukan eksplorasi secara independen dan tidak mau ribet dengan mengikuti rombongan wisata. Saudi bisa menjadi salah satu tujuan mereka untuk berkunjung karena mendapatkan dua manfaat, beribadah dan sekaligus berwisata.
Yon Machmudi, Guru Besar Ilmu Sejarah dan Kaprodi Kajian Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universita Indonesia.