Spanyol, Islamic Geographic – Wakil Perdana Menteri Spanyol, Yolanda Diaz, pada Jumat menyerukan masyarakat internasional untuk menekan Israel menghentikan pembantaian di Gaza, lapor Anadolu Agency.

Pernyataannya muncul setelah pasukan Israel memperingatkan lebih dari 1 juta penduduk di bagian utara Gaza untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam.

Diaz memposting di platform media sosial X. Uni Eropa harus menuntut Israel menghentikan pembantaian

Diaz adalah ketua partai Sumar yang berhaluan kiri jauh di Spanyol, yang merupakan mitra junior dalam pemerintahan koalisi sementara Spanyol. Dia meminta Spanyol dan Uni Eropa untuk segera bergerak demi perdamaian.

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan bahwa seluruh pemerintah mengutuk serangan Hamas ke Israel, namun setuju bahwa setiap respon militer harus sesuai dengan hukum internasional.

Turkiye Siap Kirim Bantuan ke Palestina, Dirintangi Israel

PBB telah memperingatkan bahwa perintah Israel untuk mengevakuasi bagian utara Gaza di tengah pengeboman yang terus menerus tidak mungkin dilakukan tanpa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan.

Spanyol adalah salah satu dari sedikit negara Barat yang mengumumkan akan memberikan bantuannya kepada Palestina di tengah konflik.

“Kita tidak bisa mencampuradukkan Hamas dengan rakyat Palestina,” kata Albares pada hari Selasa. “Apa yang kita perlukan di masa yang akan datang bukanlah bantuan yang lebih sedikit, namun lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.” dilansir dari Middle East Monitor

Menurut El Pais, Kementerian Luar Negeri Spanyol juga berkoordinasi dengan negara-negara Eropa lainnya untuk mencoba mengevakuasi sekitar 120 warga negara Spanyol dari Jalur Gaza yang terkepung.

Baca juga: Perlawanan Palestina Komitmen dan Patuh Pada Hukum Humaniter

Namun, saat ini, para pejabat mengatakan tidak mungkin untuk masuk atau meninggalkan Gaza. Untuk memfasilitasi evakuasi, pihak berwenang Spanyol mengatakan kepada El Pais bahwa mereka membutuhkan izin dari Israel, Hamas dan kemungkinan besar juga dari Mesir.

Raquel Marti, Direktur Eksekutif Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Spanyol mengatakan kepada El Pais bahwa jalur kemanusiaan sangat penting untuk membuat orang keluar dan membiarkan bantuan masuk.

“Orang-orang tidak menerima semua yang mereka butuhkan karena kami melakukan penjatahan karena kami tidak tahu sampai kapan hal ini akan berlangsung. “Jika penyeberangan perbatasan tidak dibuka, dalam 11 hari kami akan berhenti mengirim air, makanan, produk kebersihan dan obat-obatan,” katanya. (BL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini