Jakarta, Islamic Geographic – Jurubicara Brigadir Al-Qassam, Abu Ubaidah, menyatakan bahwa pejuang Al-Qassam telah menargetkan dan menghancurkan lebih dari 825 kendaraan militer penjajah Israel sejak dimulainya agresi terhadap Gaza. Dia menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan pertukaran dengan penjajah sebelum perang berhenti sepenuhnya.
Abu Ubaidah dalam pidatonya di televisi pada hari Kamis, (28/12/2023) mengatakan, “Kami hidup dengan rasa sakit dan harapan rakyat kami Palestina setelah 83 hari dari badai Al-Aqsa. Kami telah berjuang selama dekade hingga perang badai Al-Aqsa untuk rakyat kami.” Dia menambahkan bahwa Al-Qassam terus bertempur karena tahu bahwa hak-hak direbut dengan perjuangan gigih.
Baca juga: hari ke-83 Agresi Israel: 50 Syuhada dan Puluhan Terluka dalam Serangkaian Serangan di Jalur Gaza
Mengenai situasi di lapangan, Abu Ubaidah menyatakan, “Pejuang kami sedang menulis sejarah unik dengan menggunakan semua sarana yang tersedia. Kami telah menargetkan 3 helikopter musuh selama dua hari terakhir.”
Abu Ubaidah juga menyinggung hipokritas masyarakat internasional, dengan menyatakan bahwa “Gaza telah membongkar semua institusi kebohongan yang membawa pedang hak asasi manusia dalam menghadapi kaum yang tertindas.”
Pertempuran sengit terus berlanjut antara pejuang faksi-faksi Palestina dan pasukan pendudukan di wilayah perbatasan di utara Jalur Gaza, serta daerah-daerah di sebelah timur selatan Jalur Gaza, di tengah terus berlanjutnya serangan darat dan udara yang ganas, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Baca juga: Korban Bom Udara Israel Belum Dievakuasi Dari Reruntuhan
Sejak 7 Oktober, pasukan pendudukan telah melancarkan perang menghancurkan terhadap Gaza, yang menyebabkan hingga Kamis 21.320 kematian dan 55.603 luka-luka, sebagian besar di antaranya anak-anak dan perempuan, serta kerusakan infrastruktur yang besar dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut otoritas wilayah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Arabi21/Islamicgeo)