Jakarta, Islamic Geographic – Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan pada hari X kemarin bahwa cadangan bahan bakar di semua rumah sakit di Jalur Gaza kemungkinan besar akan habis dalam waktu 24 jam ke depan.
OCHA menambahkan dalam laporan hariannya mengenai situasi di Gaza semalam bahwa matinya generator cadangan mengancam nyawa ribuan pasien.
Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, Lynn Hastings, memperingatkan akan bahaya dari situasi yang tidak manusiawi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza dan kehabisan pasokan penting.
Dalam sebuah pernyataan, Hastings mengatakan bahwa air yang dimiliki oleh organisasi PBB untuk membantu penduduk akan habis hari ini atau besok dan menyerukan gencatan senjata demi alasan kemanusiaan.
“Kami mengantisipasi bahwa tidak akan ada lagi air yang tersisa, jika tidak besok paling lambat hari Selasa. Dan yang kami butuhkan adalah air dapat kembali mengalir, sehingga semua sumur, setidaknya di bagian selatan Gaza, dapat terisi. Dan itu harus segera terjadi,” tambahnya. Dilansir dari Middle East Monitor
Mesir Perkuat Perbatasan Gaza dengan Beton Setelah Menutup Perlintasan Rafah Tanpa Batas Waktu
Ini benar-benar tentang hilangnya rasa kemanusiaan kita jika komunitas internasional membiarkan hal ini terus berlanjut. Apa yang kita lihat sekarang sungguh tidak manusiawi, dunia perlu mendesak agar kita mampu mengirimkan bantuan yang ada di depan pintu Gaza.
Ratusan ton bantuan dari beberapa negara telah tertahan di Mesir selama berhari-hari sambil menunggu kesepakatan untuk pengiriman yang aman ke Gaza dan evakuasi beberapa pemegang paspor asing melalui perlintasan Rafah.
Mesir mengatakan bahwa pemboman telah menyebabkan penyeberangan tersebut tidak dapat dioperasikan. (BL)